Deskripsi
Karet adalah tanaman perkebunan tahunan berupa pohon batang lurus. Pohon karet pertama kali hanya tumbuh di Brasil, Amerika Selatan, namun setelah percobaan berkalikali oleh Henry Wickham, pohon ini berhasil dikembangkan di Asia Tenggara, di mana sekarang ini tanaman ini banyak dikembangkan sehingga sampai sekarang Asia merupakan sumber karet alami. Tanaman karet merupakan tanaman perkebunan yang tumbuh di berbagai wilayah di Indonesia. Karet merupakan produk dari proses penggumpalan getah tanaman karet (lateks). Pohon karet normal disadap pada tahun ke-5. Produk dari penggumpalan lateks selanjutnya diolah untuk menghasilkan lembaran karet (sheet), bongkahan (kotak), atau karet remah (crumb rubber) yang merupakan bahan baku industri karet. Ekspor karet dari Indonesia dalam berbagai bentuk, yaitu dalam bentuk bahan baku industri (sheet, crumb rubber, SIR) dan produk turunannya seperti ban, komponen, dan sebagainya. Hasil karet biasa dimanfaatkan atau diolah menjadi beberapa produk antara lain adalah : RSS I, RSS II, RSS III, Crumb Rubber, Lump, dan Lateks. Hasil utama dari pohon karet adalah lateks yang dapat dijual atau diperdagangkan di masyarakat berupa lateks segar, slab/koagulasi, ataupun sit asap/sit angin. Selanjutnya produkproduk tersebut akan digunakan sebagai bahan baku pabrik Crumb Rubber/Karet Remah, yangmenghasilkan berbagai bahan baku untuk berbagai industri hilir seperti ban, bola, sepatu, karet, sarung tangan, baju renang, karet gelang, mainan dari karet, dan berbagai produk hilir lainnya.
Karet merupakan komoditas perkebunan yang paling banyak diusahakan oleh penduduk Kabupaten Banjar. Dari sisi pemanfaatan lahan, pengusahaan komoditas karet Kabupaten Banjar menempati urutan ketiga di Provinsi Kalimantan Selatan setelah Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balangan. Sebagai salah satu komoditas tanaman perkebunan yang paling dominan dan potensial di Kabupaten Banjar, saat ini luas areal karet mencapai 19268 Ha dengan produksi mencapai 10.732 ton/ha. Adapun jenis produksi olahan karet meliputi: lump mangkok/slab 7.620/tahun, sol sepatu dan PTPN XIII Danau Salak, sit asap atau rubber smoker sheet (RSS = 3.624 ton/tahun) yang kemudian dikembangkan menjadi bahan setengah jadi misalnya latex pekat dan lem.
Areal perkebunan didominasi oleh perkebunan karet rakyat, yaitu kebun karet yang dikelola masyarakat baik secara mandiri maupun sebagai plasma perkebunan yang ada di kabupaten Banjar (PTPN XIIIDanau Salak dan PT. Banua Lima Sajurus). Areal perkebunan rakyat mencapai 2/3 bagian (67,96%) dari luasan kebun karet yang ada di Kabupaten Banjar. Sedangkan 32% merupakan perkebunan besar.
Komposisi luasan tersebut menunjukan bahwa perkebunan karet rakyat hanyalah sebagian dari wilayah kerja perkebunan besar dalam pola perkebunan inti-plasma. Idealnya, komposisi inti (perkekbunan besar) dan plasma (perkebunan rakyat) adalah 1:10. Kondisi ini menunjukan pula bahwa pada kabupaten-kabupaten lain, terutama yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Banjar (Kabupaten Tapin dan Kabupaten Tanah Laut) juga memiliki areal perkebunan karet rakyat yang menjadi kebun plasma perkebunan besar yang ada di Kabupaten Banjar.
Berdasarkan angka tahun 2010 luasan tanaman karet mengalami kenaikan dari 23.044,76 pada tahun 2009 menjadi 23.478,00 ha ditahun 2010. Hal ini berpengaruh pada peningkatan produksi sekitar 1,70% yakni sebesar 12.951,54 ton dibandingkan tahun 2009 sebesar 12.735,00 ton.
Komoditas unggulan lainnya yang dikembangkan di Kabupaten Banjar adalah kelapa sawit. Kelapa sawit ini dikembangkan oleh perkebunan besar swasta yang berinvestasi di Kabupaten Banjar, yaitu PT. Palmina Utama 10.683 Ha, PT. Monrad Intan Barakat 7.958 Ha dan PT. Borneo Indo Tani dengan luas tanaman saat ini 4.582 ha. dan masih diperluas arealnya.
Kelapa sawit di Kabupaten Banjar mulai berproduksi pada tahun 2009, produksi ini akan terus meningkat seiring dengan semakin luasnya kebun yang berproduksi dan juga penambahan areal yang telah ditanami. Disamping pengembangan sawit inti juga dilakukan pengembangan kemitraan plasma-inti, dari 3 (tiga) perusahaan inti diproyeksikan sampai dengan 2018 target kebun plasma seluas 8.000 Ha. Pada tahun 2012 ini akan dilakukan penanaman kebun plasma seluas 600 Ha di Kecamatan Simpang Empat dan 200 Ha pola Bansos.
Nilam (Pogostemon Cablin Benth) adalah suatu tempat semak tropis penghasil sejenis minyak atsiri yang dinamakan sama (minyak nilam). Dalam perdagangan internasional, minyak nilam dikenal sebagai minyak patchouli (dari bahasa Tamil) patchal (hijau) dan ellai (daun), karena minyaknya disuling dari daun. Aroma minyak nilam dikenal ‘berat’ dan ‘kuat’ dan telah berabad-abad digunakan sebagai wangi-wangian (parfum) dan bahan dupa atau setanggi pada tradisi timur. Harga jual minyak nilam termasuk yang tertinggi apabila dibandingkan dengan minyak atsiri lainnya.
Vendor Information
- Store Name: Admin
- Vendor: Admin
- Address: Kalimantan Selatan
- No ratings found yet!